MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA PUZZLE DI KB/RA NURUL HIKMAH, DESA PESISIR, KEC. BESUKI, KAB. SITUBONDO
DOI:
https://doi.org/10.35132/khidmah.v2i1.928Keywords:
Huruf Hijaiyah, Anak Usia Dini, PuzzleAbstract
Pendidikan pertama yang dilakukan oleh seseorang agar anak-anak bisa membaca Al-Qur’an adalah dengan memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah yang berjumlah 30 huruf. Dan huruf hijaiyah yang terdiri dari 30 huruf tersebut mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan anak-anak sulit menghafalkan huruf hijaiyah dikarenakan sering tertukar melafalkannya, terutama huruf-huruf yang sama bentuknya tetapi berbeda penempatan titiknya. Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi pembelajaran di KB/RA Nurul Hikmah yang dapat menarik minat anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran ini adalah belajar sambil bermain dengan menggunakan media puzzle, Karena pada hakikatnya dunia anak adalah bermain. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menarik perhatian dan minat anak-anak agar tidak malas ataupun merasa bosan ketika belajar, mempermudah anak-anak dalam mengenal huruf hijaiyah, serta mempercepat dan memperkuat daya hafalan anak-anak, sehingga dapat dengan mudah membedakan huruf-huruf yang mempunyai kemiripan, baik bentuk ataupun pelafalannya. Selain itu media puzzle ini juga melatih kecerdasan, konsentrasi, ketelitian dan kesabaran pada anak-anak. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru di KB/RA Nurul Hikmah serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil dari diadakannya pembelajaran membaca huruf hijaiyah melalui media puzzle di RA Nurul Hikmah Pesisir Besuki Situbondo adalah yang awalnya anak hanya bisa membaca huruf hijaiyah secara urut setelah dibimbing melalui metode demonstrasi anak dapat membaca huruf hijaiyah secara acak, mengetahui tanda baca dan panjang pendek, serta dapat menyebutkan huruf-huruf hijaiyah yang memiliki kemiripan. Sedangkan untuk dikelas KB, anak-anak masih hafal sebagian huruf saja dan terkadang masih tertukar dalam melafalkan huruf hijaiyah, dengan bermain puzzle huruf hijaiyah ini, kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah semakin meningkat. Yang semula hanya hafal 25-30% huruf hijaiyah sudah meningkat menjadi hafal 50-60 % huruf hijaiyah.
References
Aziz, M. (2020). Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an : Memaksimalkan Pendidikan Islam Melalui Al-Qur’an. Medan. Cv. Pusdikra Mj.
Maharani, S. (2020). Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Anak Usia Dini. 4, 11. Majid, A. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung. Pt. Remaja Rosdakarya.
Mulyani, D., Pamungkas, I., & Inten, D. N. (2018). Al-Quran Literacy for Early Childhood with Storytelling Techniques. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 202.
Mursid. (2015). Pengembangan Pembelajaran Paud. Bandung. Pt. Remaja Rosdakarya.
Nugraheni, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta. Laskar Pelangi.
Prastowo, A. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogjakarta. Ar-Ruzz Media.
Safitri, D. (2019). Menjadi Guru Profesional. Riau. Pt.Indragiri.
Samsu. (2017). Metode Penelitian : (Teori Dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, Serta Research & Development). Jambi. Pusaka Jambi.
Sanjaya, W. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Prenada Media.
Wahyuni, F., & Azizah, S. M. (2020). Bermain dan Belajar pada Anak Usia Dini. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 15(01), 161–17
Anggito, A. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. sukabumi. cv. jejak.